Indramayu, InfoPublik – Wilayah Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat sejak dahulu sangat terkenal sebagai daerah penghasil padi dan menjadi salah satu lumbung padi nasional. Semua itu karena produksi padi setiap tahunnya begitu besar sehingga Indramayu mengalami surplus.
Keberhasilan panen padi di Kabupaten Indramayu tidak terpelas dari peran pemerintah desa yang mendukung pada petani dengan berbagai program. Seperti halnya Desa Cikedung Lor Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu yang menjadi salah satu produksen padi terbesar di Kabupaten Indramayu. Untuk menjaga produktivitas padi masyarakatnya, Pemerintah Desa Cikedung Lor di musim rendeng atau penghujan 2019 ini sudah menjamin ketersediaan air melalui optimalisasi irigasi pertanian.
Hal itu dikatakan langsung Kepala Desa Cikedung Lor Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu Hj. Emi Jumiarsih, SE. Menurutnya optimalisasi irigasi tersebut sangat perlu dilakukan agar sistem pengairan di sejumlah areal lahan pertanian milik petani bisa lancar dan terjamin ketersediaan airnya mengingat sejak dahulu Cikedung Lor merupakan wilayah irigasi pertanian bukan wilayah tadah hujan.
“Tujuannya biar irigasinya lancar dan airnya lancar hingga setiap sawah petani, yang tadinya tersendat menjadi tidak tersendat mengingat daerah pertanian di Desa Cikedung Lor merupakan daerah irigasi pertanian bukan daerah tadah hujan,” katannya saat di konfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (22/01/2019).
Kuwu Emi menambahkan, sejak jauh-jauh hari pengerjaannya sudah dilakukan dengan menggunakan alat berat berupa beko (excavator) dari mulai gerbang pintu air sungai Tasmi wilayah Desa Cikedung hingga gerbang pintu sungai kali Citai blok Tarikolot di Desa Cikedung Lor. Sementara itu respon masyarakat terhadap kegiatan ini sangat positif.
“Kita melakukan optimalisasi pertanian irigasi itu dari mulai gerbang pintu air sungai Tasmi wilayah Desa Cikedung hingga gerbang pintu sungai kali Citai blok Tarikolot Desa Cikedung Lor. Tentunya respon warga sekitar sangat baik dan positif dalam upaya kami mementingkan pertanian di masyarakat,” tuturnya.
Bukan hanya sampai disitu saja, dalam optimalisasi irigasi pertanian dirinya pun sudah berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, untuk sesegera mungkin memperbaiki Gerbang Pintu Utama Sungai Siwalan yang rusak parah sejak tahun 2017. Dikatakannya pihak BBWS akan memperbaiki pada pertengahan hingga jelang musim tanam kemarau 2019.
“Kalau untuk pintu air Sungai Siwalan Desa Cikedung Lor itu kita sudah berkoordinasi dengan pihak BBWS bahkan sudah survei sendiri, dengan keputusan akan di bangun pada pertengahan tahun 2019 ini,”tambahnya.
Selama 1 tahun dirinya menjabat Kepala Desa Cikedung Lor, Emi berharap hasil produksi padi musim rendeng di wilayahnya bisa meningkat, sementara pada musim kemarau nanti ingin setiap pendamping air bisa menyalurkan air sesuai dengan prosedur.
“Sebagai kepala desa saya sangat mengharapkan produksi padi yang bagus dan bernilai tinggi. Untuk musim kemarau nanti, diharapkan para pendamping air dari KODIM pada umumnya bisa sesuai prosedur ketika pembagian air untuk di setiap desa. Selain itu kiranya bisa meredam bahkan menghilangkan yang namanya mafia air,”harapnya. (M.Toyib)